Minggu, 08 Mei 2011

Hadapi Masalah Itu "Sama Dengan Cara Kita Makan"

Bagaikan MENU makanan,
Demikian juga RAGAM persoalan.
Teliti ragam persoalan.
Jika persoalan bagaikan BUBUR PANAS,
Jangan hadapi secara FRONTAL.
Bisa Stress.
Tunggulah DINGIN terlebih dulu.
Suasana “panas”, justru akan membuat persoalan semakin bertambah sulit.
Jangan gunakan Sumpit.
Berhikmatlah.
Jika persoalan bagaikan KERUPUK.
Jangan terburu-buru BERSENANG HATI.
Memang enak, “mak kres kres”.
Betapa MUDAHNYA menelan krupuk, namun krupuk TIDAK BERGIZI.
KERUPUK, makanan yg DISUKAI ANAK-ANAK.
Manusia Dewasa memerlukan makanan yang Bergizi,
supaya memiliki tubuh yang KEKAR & BEROTOT.
Persoalan bagaikan SAMBEL PEDAS.
Kata orang, TANPA SAMBEL, makan terasa KURANG NIKMAT.
Pedas tapi PINGIN LAGI.
Ingat, “Life is never Flat”.
Justru Persoalan akan menimbulkan GAIRAH HIDUP.
Persoalan akan membawa PENGENALAN akan TUHAN dengan Benar & Baik.
Ada persoalan bagaikan SOTO MAKASAR.
Tawar awalnya, ASINNYA sesuai selera kita.
Sesungguhnya besar kecilnya Persoalan tergantung kita.
Jika dibuat Besar ia akan membesar,
tapi jika dibuat kecil ia akan mengecil.
Tapi Sayang, banyak orang lebih suka membesar-besarkan Persoalan daripada mengecilkan.
Jika persoalan bagaikan AYAM OPOR
Jangan gunakan SENDOK, tapi gunakan PISAU & GARPU,
abis Ayamnya Jago jadi agak Alot nih :(
Harus dibedakan antara makan NASI BUNGKUS dgn Ayam Opor.
Potong bagian-bagian yang TIDAK PERLU.
SANTAI,
Tuangkan KESABARAN secukupnya,
Taburkan KETEKUNAN,
Tambahkan PENGAMPUNAN bila diperlukan.
Niscaya Persoalan akan kita telan habis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar